Kamis, 06 April 2017

PEMBELAJARAN XVI : PEMAKAIAN KATA KERJA BANTU 'DO" DAN "DOES"

Dalam keseharian, kita telah mengenal beberapa kata pesawat/alat angkutan, seperti plane = pesawat terbang, train = kereta api, dan bus = bus.
Berikut ini tentang kebiasaan yang dilakukan seseorang. Listen carefully! (Dengarkan baik-baik)
Does she go to work by car? Ada beberapa cara bepergian, yakni :by bus (naik bus), by plane (naik pesawat), by ship (berlayar dengan kapal laut), on foot (berjalan kaki)
Pr.1 : Does your husband work in London?
Pr.2 : Yes, he does
Pr.1 : Does he go to work by car?
Pr.2. : No, he doesn't. He goes (to work) by train.
Pr.1 : What about you? Do you work?
Pr.2 : Yes, I do
Pr.1 : Do you go to work by car?
Pr.2 : No, I don't. I go by bus
He = dia laki-laki, she = dia perempuan, you = kamu
Does he ....................................... ?
Do you ........................................ ?
Pr. : A cigarrete? Do you smoke?
Lk. : I smoke, but my wife doesn't
Seandainya ia tidak merokok, tetapi istrinya yang merokok, maka :
My wife smokes, but I don't
We both smoke, bila keduanya merokok
Percakapan berikut tentang kebiasaan seseorang untuk memperoleh data/informasi berapa banyaknya orang yang menonton acaranya.
Acara = program, watch = menonton
Do you watch ........ program?
Lk. : What program do you watch?
Pr. : A film
       Football (tidak pakai a atau the di awalnya)
       The news
Lk. : Do you watch a program?
Pr. : Yes, we do
Lk. : What program do you watch?
Pr. : Well, I watch the news.
Lk. : And, does our husband watch it too?
Pr. : No, he doesn't, he watches football
Lk. : What about the children?
Pr. : They watch a film
suami = husband merupakan orang ketiga laki-laki tunggal, kata kerja + s/es (atau berbunyi z)

Jumat, 25 November 2016

PEMBELAJARAN I : BAGAIMANA KITA MENYAPA ORANG LAIN

Dalam Pembelajaran I ini. kita belajar bersama-sama tentang cara menyapa (greetings), seperti :
Goodmorning, Sir ! = Selamat Pagi, Tuan !, Goodafternoon, Madame ! = Selamat Siang/Sore, Nyonya !

Hello/hullo/hallo (diucapkan tetap helo/halo) dipakai kalau kita sudah benar-benar kenal dengan orang yang kita sapa. Contoh percakapan dengan kata tersebut :
Mark : Hullo, Sue! (diucapkan dengan nada irama akhir meninggi)
Sue    : Hullo, Mark! (diucapkan dengan nada irama akhir menurun)

Goodmorning, Goodafternoon dan Goodevening lebih sopan daripada Hello.

Sapaan Pagi :
Mark : Goodmorning, this is BBC!
Goodmorning digunakan waktu pagi hari sampai tengah hari (sekitar pukul 12.00). Goodmorning = Selamat Pagi

Sapaan Siang/Sore :
Mark : Goodafternoon, this is BBC!
Goodafternoon digunakan setelah tengah hari (sekitar pukul 12.00) sampai pukul 6 sore (18.00). Goodafternoon = Selamat Siang/Sore. Ada juga sapaan lain yang juga berarti sama, Goodday, tetapi ini jarang dipakai.

Sapaan Petang/Malam :
Mark : Goodevening, this is BBC!
Goodevening digunakan setelah pukul 6 sore (18.00) sampai malam.

Bagaimana seorang pria dan seorang wanita berkencan atau berkenalan untuk pertama kali.
Mula-mula wanita itu memperkenalkan diri.
An Peg : Goodmorning, I'm An Peg.
An adalah nama panggilan, sedangkan Peg adalah nama keluarga.

Majikan An Peg meminta An Peg untuk menjumpai tamu penting dari Skotlandia bernama John Bath. An Peg belum pernah bertemu/berkenalan dengan tamu tersebut, bahkan belum pernah kenal wajahnya. Setelah kereta api dari Skotlandia datang dan sampai di stasiun London, ia (An Peg) mulai mencari-cari dan menanyakan orang yang bernama John Bath.

An Peg            : John Bath?
Penumpang I    : No!
An Peg            : John Bath?
Penumpang II  : No!
An Peg            : John Bath?
Penumpang III : Yes, I'm John Bath!
An Peg            : How do you do?

Untuk bertemu pertama kali, kita berjabat tangan dan saling mengucapkan "How do you do?" (Apa kabar?)

Catatan tambahan :

John Bath  : Goodmorning, I'm John Bath!
Listeners   : How do you do?
John Bath : How do you do?

Kalau kita berpisah  dengan teman kita misalnya, kita ucapkan "Goodbye", dan perpisahan malam hari kita ucapkan "Goodnight" yang berarti selamat malam/tidur.

Bagi orang yang sudah saling kenal, biasanya sering dipakai kata How are you?
Contoh percakapan yang  memakai kata How are you? :
Mr. Broto     : How are you, Doctor Wardana?

Dr. Wardana : I'm very well, thank you, Mr. Broto, and how are you?
Mr. Broto     : That's fine, Doctor, thank you
Dr. Wardana : Goodnight! (Selamat tidur/malam)
Mr. Broto     : Goodbye! (Selamat berpisah)
Contoh percakapan yang  memakai kata Hallo dan How are you?, serta Goodevening dan How are you? :
Susi : Hullo, Rita!
Rita : Hullo, Susi! How are you?
Susi : I'm very well, thank you, and how are you?
Rita : Fine, thanks!

Toni : Goodevening, John!
John : Goodevening, Toni, how are you?
Toni  : Fine, thanks, and you?
John : Fine, thanks.

Hello/hullo/hallo disamping untuk menyatakan kehadiran seorang lain juga dapat merupakan suatu bentuk teriakan seorang pemburu, ketika ia menangkap mangsa atau buruan yang pertama. Bentuk yang lain dari kata tersebut adalah "Hi", bentuk lebih santai (informal).
Sebagai pernyataan heran atau terkejut, dapat diucapkan : Hullo, what's this?

Sumber Pembelajaran : BBC English Step By Step; and Question Time, by : Agus Suyono from BBC World Service Seksi Indonesia.



Selasa, 09 Oktober 2012

Di Tanah Betawi Jokowi dan Basuki Cahaya kampiun, rindukan Si Dul ketemu Atun. Sedang Adriana berupaya bermain kata, kata dihimpun, ciptakan puiSi jaDul bernama Pantun

Kalau kita baca buku lama tentang Intisari Kesusastraan Indonesia karya F.M. Mangunsubrata, kita akan temukan tentang pembagian puisi menjadi 3 (tiga) golongan, yakni Puisi Lama (Klasik), Puisi Baru (Modern), dan Puisi Tebaru (Revolusioner). Perbedaan 3 (tiga) golongan puisi tersebut berdasarkan sifat masing-masing menunjukkan bahwa :
1. Pusi Lama (Klasik) bersifat statis (terikat aturan  dan syarat bentuk), kolektif, mementingkan bentuk  (kurang mementingkan isi), Melayu asli (terpengaruh kesusastraan Hindu, Persia atau Islam).
2.Puisi Baru (Modern) bersifat dinamis (leluasa  dalam bentuk), individualistis, mementingkan isi (kurang mengindahkan bentuk), sangat terpengaruh oleh puisi Barat
3. Puisi Terbaru bersifat revolusioner, bebas sama sekali dalam bentuk, membuang hampir segala aturan yang mengikat, yang dipentingkan hanya isinya.Tokoh utama Puisi Terbaru adalah Chairil Anwar (UPP PRAPANCHA, JOGJAKARTA : 1956)

Marilah kita bersama-sama belajar dari judul tulisan ini di atas, yakni :

Di Tanah Betawi Jokowi dan Basuki Cahaya kampiun,
rindukan Si Dul ketemu Atun.
Sedang Adriana berupaya bermain kata, kata dihimpun,
ciptakan puiSi jaDul bernama Pantun

Berdasar judul tersebut, tentu saja kita akan mengingat kembali salah satu Puisi Lama kita yang terkenal bernama Pantun (selain Pantun, barangkali kita sudah mengenal Taliban, Syair, maupun Gurindam). Ada juga Puisi Lama kita yang kurang terkenal seperti Masnawi,, Rubai, Kithah, Cazal, dan Nazam.

Pantun merupakan salah satu bentuk/jenis puisi lama (klasik) atau jadul (jaman dulu) Indonesia, yang terkenal dan dikenal merupakan akar budaya kita. Pantun yang umumnya tiap larik/bait terdiri dari 4 (empat) baris. Pantun yang lazim (1 larik 4 baris) seperti buah karya Adriana bersajak/berirama a-b-a-b. Baris pertama dan keduanya merupakan sampiran atau pembuka, sedangkan baris ketiga dan keempatnya merupakan isi atau pesan yang ingin disampaikan. Isi atau pesan pantun dapat berupa nasehat, atau ajakan menuju kebaikan, atau sekedar bermotif hiburan. Dalam perkembangannya, keberadaan pantun masih tetap ada (di Jawa dengan istilah "parikan", di Jawa Timur terungkap dalam pertunjukan "ludruk", sedangkan di Tanah Melayu atau Sumatra dan sekitarnya masih terdengar nyanyian-nyanyian berpantun). Budaya berbalas pantun masih tetap ada dalam acara pernikahan maupun kegiatan suatu organisasi atau institusi. Para pemantun pendahulu kita pun telah mengajarkan kepada kita tentang nilai-nilai moral dan kebaikan kepada kita. Bahkan pantun berdasarkan isinya telah dibagi-bagi menjadi pantun bersuka-cita, pantun berduka-cita, pantun nasib (dagang), pantun berkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun berceraian, pantun beriba hati, pantun jenaka, pantun nasehat, pantun adat, maupun pantun nasehat.

Peluncuran buku "Terasi rasa duren" Kumpulan Pantun Nakal Adriana (Pengantar : Sugihastuti) dalam acara Bincang Bincang Sastra Edisi Ke-84 Studio Pertunjukan Sastra (SPS) Yogyakarta, Sabtu 29 September 2012 malam di Taman Budaya Yogyakarta barangkali dapat menjadi obat rindu kita pada keberadaan pantun. Adriana--ibu rumah tangga 3 (tiga) anak kelahiran Jakarta yang pernah tinggal lama di Yogya-- mengkategorikan pantunnya sebagai Kumpulan Pantun Nakal tidak sepenuhnya benar. Beberapa pantunnya yang notabene tidak layak dibaca bagi yang belum dewasa memang "ya", tetapi "nakal" dalam arti kritikan juga "ya". Ada beberapa pantunnya yang berupa sentilan (kritikan), ajakan kebaikan (moralitas), ataupun potret realitas yang terjadi di masyarakat Indonesia. Beberapa pantunnya berupa kritikan terhadap keadaan, seperti berikut ini :

64

Ada talas ada duku
Diberikan kepada bapak kaum
Jangan lihat agama apa suku
Kalau salah harus dihukum
(di halaman 32)


66

Beli kain kain yang bagus
Kalau belang jangan dibeli
Siapa dalang di belakang Gayus
Hingga Gayus bisa pergi ke Bali
(di halaman 33)


67

Beli celana di negeri Cina
Jangan lupa beli parfum
Dari mana aliran dana
dari markus ke mafia hukum
(di halaman 34)


68

Naik kereta datang ke Bekasi
Malas lari bisa ditarik
Banyak berita tentang polisi
Mabes Polri merasa terusik
(di halaman 34)

Ada beberapa catatan tentang buku "Terasi rasa duren" setebal xv+97 yang memuat 193 buah pantun
Adriana ini. Barangkali kalau ada cetakan revisi, tanpa menambah materi yang ada, perlu revisi terhadap kata-kata yang dipaksakan untuk "pas" demi mengejar syarat persajakan atau irama a-b-a-b. Contoh salah satu pantun yang saya kutip sesuai aslinya :

41

Dari pasar beli pecel
Lihat katak di pinggir empang
Hati siapa yang tidak kesal (kata "kesal" dibaca dengan dialek Jakarta menjadi "kesel"?)
Kepala botak minta dikepang
(di halaman 21)

Dari pantun tersebut, tanpa mengubah muatan maknanya, dapat disempurnakan menjadi :

Dari pasar beli pecel
Lihat katak di pinggir empang
Hati siapa yang tidak anyel
Kepala botak minta dikepang

Pada pantun-26, barangkali pengepasan bunyi akhir dapat kita maklumi (karena untuk kepentingan diksi), karena ia sadar sepenuhnya mengambil kata-kata ragam keseharian, bukan kata-kata leksikal, sebagai kekuatan pantunnya yang komunikatif dan dialektis.

Buah mentimun buah cerme
Nyeberang bukit ongkosnya cepek
Mari berpantun rame-rame
Nyante dikit ngilangin capek
(di halaman 13)


Yang paling menarik dari buku ini, menurut Sugihastuti dalam pengantarnya, adalah ketajaman pemantun melihat maalah-masalah sosial dan politik. Tema-tema korupsi banyak menghiasi kumpulan pantun ini, misalnya dalam pantun-29 dilantunkan sebagai berikut :

Jalan Braga ada di Bandung
Ke Ciampelas bubut besi
Bagaimana harga sembako tidak melambung
Kalau pejabatnya pada korupsi
(di halaman 15)

Mudah-mudahan generasi penerus kita masih ingat, atau bahkan melestarikan dalam arti memperkembangkan keberadaan pantun kita, sekaligus mencoba mengkritisi realitas diri atau bangsa kita, yang sedang gencar-gencarnya memberantas korupsi bersama KPK, Kepolisian maupun Kejaksaan.

Gunungkidul, 9 Oktober 2012.

Minggu, 26 Agustus 2012

PEMBELAJARAN KE-97 TENTANG PERJALANAN WISATA-3

Our English Teaching Program today is The Long Way Home. It's an intermediate level serious which fancy with the languages to talk with English speaking visitors to Indonesia or to hiles, maybe worker, it also help you if yo go abroad particularly to other countries in my buck of the world. We'll be following, Perth and Jerry Mokrov have been not there, a way from Indonesia to Britain passing through a number of countries on the way.
Today, we join Perth and Jerry in Tunisia
Lk. : Perjalanan pulang yang panjang, Pr. The Long Way Home, Lk. : dari Indonesia ke Inggris lewat darat
Lk. : Saya Roni Henk, Pr. : and I'm Judy Parking.
Dalam perjalanan kita (di bagian ke-30 The Long Way Home hari ini), kita akan berlatih bagaimana menjelaskan bulan suci Ramadhan pada tamu-tamu asing. Namun seperti biasa kita awali duilu dengan cerita kita ketika Perth dan Jerry sampai di Tunis, ibukota Tunisia. Mereka menghubungi sahabat lamanya Fauziah yang pernah mereka temui selama liburan beberapa tahun lalu. Fauziah membawa mereka ke sebuah bank, Perth (peempuan) tercengang melihat kesibukan kota, ia bertanya :
Perth : Is it a holiday?
Fauziah : People've got ready for Ramadhan (orang-orang mulai bersiap-siap menyambut bulan suci Ramadhan).Mungkin besok akan dimulai, menurut Fauziah tergantung pada bulan atau "moon"
Fauziah : It depends on the moon. Selanjutnya Fauziah menjel;askan apa yang terjadi pada bulan Ramadhan.
Fauziah : We're not allowed to eat or (and) drink during the day time (kami tidak boleh makan atau (dan) minum pada siang hari). Dengan kata lain kami berpuasa, dan kata kerja puasa dalam bahasa Inggris adalah fast (fast during the day time.
Lk. : nah, akhirnya Perth, jerry dan fauziah tiba di bank.Namun, Jerry sangat terkejut dengan apa yang terjadi.
Listen!
Perth : they're supposed to read the Qur'an
Lk. : dengarkan lagi bagaimana Fauziah menjelaskan pada Perth dan jerry mengenai Ramadhan
fauziah : What's the matter?
              It's not bad
Lk. : berikutnya kita akan melatih kalimat yang digunakan Jerry ketika mengurus paspornya di Keduataan Inggris. Nah, kata pertama yang perlu kita ketahui bersama ketika berurusan dengan petugas adalah :
Pr. : apply Lk. : meminta atau memohon. Lk. : dengarkan bagaimana petugas menggunakan kata "apply"
Petugas Perempuan : I'm afraid.You'll have to apply for a new passport, Mr. Mokrov
Mr. jerry Mokrov : How long will it take? (Berapa lama selesainya?)
petugas Perempuan : Not long, a week, maybe two (Tidak lama, seminggu atau mungkin dua minggu).
I'm afraid = saya kira, kita gunakan kalimat ini apabila ada berita yang kurang menyenangkan, seperti dialami p[etugas kedutaan atau kalu kalau kita ingin menyampaikan maaf.
Sesuatu yang membuat perth dan Jerry tidak senang, karena mereka harus segera kembali ke Inggris. sang petugas mengatakan :
Petugas Perempuan : Could you fill in the occupation form, please? (Dapatlkah anda mengisi formulir permohannnya?)
Lk. : bagus, sekarang kita simak kata-kata atau kalimat yang ditemukan dalam formulir tersebut. Petama adalah nama keluarga atau nama belakang Pr. : surname Lk. : lalu, nama depan Pr. : first name, Lk. : berikutnya : tanggal lahir Pr. : date of birth Lk. : namun, Jerry juga harus menyebutkan alamatnya Pr. :Address
Lk. : dan mungkin pekerjaannya Pr. : Occupation
Lk. : sebelum kita berpisah perlu kita latihan bersama untuk menjawab pertanyaan dari Judi Parking atau Pr.
Pr. : What's your surname ?
RH : Hank
Pr. : What's your first name?
RH : Roni
Pr. : Your address?
RH : Bush House,. london
Pr. : And your occupation?
RH : Producer Indonesian Section of BBC World Srvice
Pr. : And your date of birth?
RH : The thirtieth of November
Pada pekan depan (bagian ke-31) we/you can hear a more English lesson like today's program on Saturday at the same time. Don't forget to join us. At the same time tomorrow for CRISIS, An Exciting Hospital Drama. that's tomorrow.

The Long Way Home, February 7, 1995, Indonesian Section of BBC Woprld Service.

Kamis, 02 Agustus 2012

MELIHAT YOGYA DARI 2 (DUA) PUISI GENERASI YANG BERBEDA

Yogya (karta) bagi seorang penulis, termasuk penyair, sampai saat ini masih menjadi salah satu kota sumber inspirasi yang tak pernah kering untuk diakrabi atau digauli. Di sana banyak cerita masa lalu maupun kekinian yang dapat menjadi impian dan harapan masa depan. Kenangan atau persepsi orang terhadap Yogya tentu tidak selalu sama antar  generasi. Namun pada hakekatnya semangat dan idealisme kota Yogya tetap tercermin dalam karya-karya monumental mereka. Termasuk karya monumental para penyair yang berdomisili di kota ini layak kita apresiasi untuk memperkaya khazanah sastra (puisi) Indonesia. Di tahun 2012 ini ada 2 (dua) orang penyair, yang masing-masing berasal dari generasi berbeda, mempersepsi tentang Yogya, yakni Indrian Koto dan Iman Budhi Santosa. Pilihan atas keduanya bukan datang tiba-tiba, atas dasar suka atau tidak suka, atas dasar rekan kedaerahan, rekan komunitas, atau atas dasar subyektifitas semata. Tetapi lebih pada karya puisi mereka yang monumental, karena Indrian Koto dengan “Yogyakarta : Kelahiran Kedua” dan Iman Budhi Santosa dengan “DI PANGKUAN YOGYA” telah memenangkan Lomba Penulisan Puisi Jogja 2012 (Juara I dan II) yang diselenggarakan oleh Ernawati Literary Foundation, bekerjasama dengan Studio Pertunjukan Sastra (SPS) Yogyakarta, Mari Membaca Puisi Indonesia (MMPI), serta Taman Budaya Yogyakarta. Lebih-lebih setelah penulis membaca karya mereka, ada perasaan atau kesan ikut larut dalam suasana Yogya, yang kita sadari atau tidak Yogya sudah tidak dulu lagi, meski diidealkan atau dirindukan oleh penyairnya sebagai kota yang sejuk dan damai, tanpa permusuhan. Kedua penyair tersebut memandang Yogya sebagai tempat lahir kembali, meskipun keduanya bukan berasal (asli kelahiran) kota itu. Indrian Koto lahir 10 Februari 1983 di Kenagarian Taratak, Pesisir Selatan, Sumatera Barat; sedangkan Iman Budhi Santosa lahir 28 Maret 1948 di Magetan, Jawa Timur.
Berikut ini penulis salin puisi mereka secara lengkap agar kita dapat menikmati dan mengapresiasi bersama secara utuh.

Yogyakarta: Kelahiran Kedua

I
di kota ini, aku merasa kembali dilahirkan

begitulah mungkin kita bertemu
aku orang asing mencari persinggahan
kau memberi tempat yang nyaman

kumasuki lorongmu seperti remaja yang jatuh cinta
masa lalu ditorehkan dalam grafiti
tertulis di tembok-tembok kota, di makam-makam tua

aku mendapati gempa yang singkat dan liar
seperti merapi, bibirku gemetar
aku melewati tenda pengungsian, jalan retak,
rumah ambruk dengan pikiran runtuh

setelahnya, aku merisaukan hari depan
seperti dikurung abu dan gempa subuh
ia datang dengan banyak rencana
membangun tembok, menanam gedung, memanen warung cepat saji

dan menyepakati masa depan dalam siasat ganjil
seperti kekasih aku pun enggan melepasmu
aku merindukan nyala lampu, jalan sepi dan daun gugur di kota baru
dan code seperti perawan yang sedang tumbuh ketika subuh

II
dari apa sebuah kota tegak berdiri?
jalan-jalan sempit
kendaraan penuh dan saling menjepit

di sini aku nyaris tak mengenal kami lagi
politik menjadi begitu nyaring dan lantang
lampu merah terus ditancapkan
sepeda seperti kenangan yang terus dihidupkan

dari apa sebuah kota diciptakan?
orang-orang berbondong datang
aku mendengar makian di jalan-jalan
traffic light tak menyala, awas ada galian,
diskon murah, warung makan, demonstrasi, aturan-aturan basi
kekuasaan seperti terbuat dari pijar lampu dan gedung baru
masa depan seperti lahan parkir dan kampus yang berdiri angkuh

dari apa sebuah kota dibangun?
rumah susun, pinggir kali, kecemasan para penganggur
kota dikepung minimarket 24 jam
kedai malam impor, kriuk ayam goreng diantar ke depan pintu

di kota ini aku merasa kembali dilahirkan
berebut tempat dengan kecemasan
politik seperti orang tua nyinyir dalam kerangkeng masa lalu

2012

DI PANGKUAN YOGYA

Di pangkuan Yogya aku lahir kembali
bersama ribuan anak
belajar menggeliat merangkak
berdiri, berlari, dan menggambar
memulai pintar dari sunyi kamar
berbekal kata kalimat sakti
orang-orang bijak penjuru bumi

Di pangkuan Yogya, tinggi rendah menyatu
hitam putih enggan berseteru
setiap kaki memilih jalan sendiri
lidah pun susah berucap setengah hati
silang sengketa tuntas sebelum menggoda
kepalan tangan, ketika mata telinga
menangkap semua yang diterjemahkan

Memang, hanya di sini senyum mengukir puisi
taman merajut rumput, keraton mengajak pohon
tanah merengkuh air, musim memberi angin
hulu mencatat hilir, sejarah merawat mungkin
batu bukan sandungan, duri bukan ancaman
cacat cela dihitung sendiri
keris pedang sedia disarungkan kembali

Saksikan juga bagaimana kerdip bintang
selalu menyapa dari setiap biji mata
jam ikut mati menjaga rasa aman
utuh dalam perjamuan, jauh dari tergesa
tak ada terlambat meraih saudara
tak ada jauh tatkala jarak engkau aku
hanya setebal bulu roma

Di pangkuan Yogya, sisipkan di celah ingatan
nama tetangga, tukang becak, dan para peronda
Jangan tutup pintu pagar kecuali malam
agar pengemis-pengamen bisa mengais
remah rezeki yang terbagi dan teriris
Jangan marah trotoar menjelma pasar
ketika zaman makin sukar menerima yang benar

Di pangkuan Yogya, kusambut capung kupu-kupu
bersarang pada setiap  halaman buku
Gempa, magma, dan lava, kucatat dengan cinta
bersanding nasihat para wali dan pujangga
karena pasir batu, dan celah retak, akan menjaga
kalimah Nabi terus bergema di tanah Jawa
di pucuk asam dan angsana, juga di pintu jendela rumah kita

Di pangkuanmu: tanah seribu-jalan
ribuan orang rela mengabdi, tak ingin berebut menang
dengan anak-cucu sendiri

Yogyakarta, 18 Desember 2011

Puisi Indrian Koto yang mewakili generasi muda usia 20-an nampaknya begitu cemas mempertanyakan perkembangan Yogya yang tak teduga. Puisinya dinamis melihat realita, gelisah terus bertanya, "Mengapa kota Yogya jadi seperti ini?". Kerinduan atas masa lalunya di Kotabaru maupun di Kali Code membuat Indrian Koto merasa kembali dilahirkan.
Puisi Iman Budhi Santosa yang mewajkili generasi tua usia 60-an cenderung membangun imaji "patembayan" (kebersamaan) dalam puisinya. Ia lahir kembali dengan ribuan orang rela mengabdi, tak ingin berebut menang dengan anak-cucu sendiri.
Lalu, bagaimana komentar atau apresiasi kita terhadap karya kedua penyair tersebut, atau paling tidak kesan kita terhadap Yogyakarta sebagai kota perjuangan dalam konteks kekinian?




Rabu, 20 Juni 2012

PEMBELAJARAN KE-96 TENTANG ISTILAH DENGAN KATA "GOOSE" (ANGSA)

dalam Pembelajaran Ke-96 ini kita akan sama-sama belajar istilah Inggris dengan kata "goose". Goose dimaksudkan sebagai binatang besar berbulu putih, berleher indah, dan sering disebut sebagai "Angsa".
Goose (gu:s) adalah bentuk tunggal, sedangkan geese (gi:s) adalah bentuk jamak. Menurut kamus Collins Cobuild, A goose is a large bird with a long neck and webbed feet. Atau dengan kata lain, Angsa adalah sebangsa burung besar yang berleher panjang dan berselaput diantara jari-jari kakinya (bandingkan dengan "Duck").
Istilah yang dimaksud berhubungan dengan kata memasak atau "cook" (kuk). Bentuk lampau atau "past" maupun "past perfet"-nya adalah "cooked" (kukd).
Berikut ini arti secara harfiah :
I cooked his goose = Saya memasak angsanya
He's cooked his gooese = Ia telah memasak angsanya
I've cooked her goose = Saya telah memasak angsanya
She's cooked her goose = Ia telah memasaka angsanya
Istilah yang muncul dari kata cook dan goose adalah sebagai berikut :
I've cooked his goose = saya telah berbuat sesuatu yang merintangi orang tersebut melaksanakan rencananya, atau saya telah menggagalkan (membuat kesalahan terhadap) pelaksanaan rencananya.
Istilah ini bermula dari cerita jaman dahulu, yakni penduduk suatu kota pernah mengecimuskan atau mengejek serdadu/tentara yang lemah dengan menggantungkan angsa-angsa tersebut, dan serdadu/tentara (komandannya) membalas dengan berjanji akan memasak (menembak, membakar) angsa-angsa tersebut.
cook someone's goose = memasak angsa seseorang
kalau anda punya mitra yang berharap promosi, padahal ia pernah menjelek-jelekkan pimpinan anda, dan anda kemudian mencegah seseorang (ia) untuk melaksanakan rencananya (promosi), maka anda akan bilang : I've cooked his goose.

Sumber Pembelajaran : "Queston Time", by : Agus Suyono, and Yen, from BBC World Service Seksi Indonesia, March 17, 1992.

Selasa, 19 Juni 2012

PEMBELAJARAN KE-95 TENTANG PERJALANAN WISATA-2

In the fourteenth century = Diabad ke-14
Perth mengatakan, "I don't take in the fourteenth century.

Ketika itu orang-orang Muslim masih menguasai wilayah yang kini menjadi Spanyol dan Portugal. Baik, kita teruskan cerita ini. Perth dan Jerry mengendarai mobil melalui Spanyol dan Perancis. Dan selanjutnya mereka naik ferry menuju Inggris. ketika berda di atas ferry Perth sempat termenung saja. Jerry bertanya, "what's the matter, Perth? Perth ternyata mengenal "perjalanan mereka" (their trip). menurut Perth, Perth menyayangkan perjalannya yang telah berlalu. lalu, tiba-tiba Perth melihat pantai Inggris, The White Cliffs of Dover (Karang Putih Cliffs of Dover). Ya, pelabuhan Dover yang mereka tuju. Anda mungkin ingat ada lagu yang berjudul "The White Cliffs of Dover, dan Jerry hafal kata-kata atau syairnya.
Lk. (Jr.) : Perth, what's the matter?
Prp (Perth) : Nothing
Lk. (Jr.) : What are you trhinking?
Prp (Perth) : about the trip?
Lk. (Jr.) : So am I
Prp (Perth) : Oh, Jerry, the last three months. Of course, it's quickly
Lk (Jr.) : What do you believe we've been to seventeen countries.
Prp (Perth) : how many?
Lk (Jr) : seventeen
Prp (Perth) : That's amazing. That realize with some money. Oh, here you are!
Lk (Jr.) : what?
Prp (Perth) : The White Grace of Dover, see!
Lk (Jr.) : oh, yes.
              There'll be blue bird's over
              ...........................................
              ...............................................
              Come on, I'm singing a song. That's bad
Prp (Perth) : No, of course not, your sounds lovely
Lk (Jr) : It'll be nice to be hope you know. It's been a long way

Pemandangan karang putih membuat Perth menangis, Perth : it's breadthicking (sangat mengagumkan).
Yes, she (Perth) said the Taj Mahal was breadthicking, Jerry mengingatkan pada Perth : You said you wanted a toem like The Taj Mahal. (a toem = makam)
"I loved", she said she loved
"I hated", she said she hated
"I'm thirsty", she said she was thirsty
"I don't want to stay in that hotel", she said she didn't want to stay in that hotel
Begitulah contoh-contoh kalimat tak langsung

Conversation about AL Hambra -- sebuah taman itana
Lk (Jr) : So, what do you think?
Prp (Perth) : What about?
Lk (Jr) : Your Hambra, of course?
Prp (Perth) : Oh, it's breadthicking. It's the most beautiful Palace I ever seen (Palace = istana)
Lk (Jr) : You said the Taj Mahal was breadthicking
Prp (Perth) : oh, ho .............
Lk (Jr) : yes, yousaid you wanted a toem like the Taj Mahal
Prp (perth) : so I did
Lk (Jr) : solo
Prp (Perth) you're right,  It does like The taj Mahal. maybe to correct by the mosque in the fourteenth century
Lk (Jr) : a mosque?
Prp      : ehm
From North Africa
Alhambra (bahasa Arab: الحمراء = Al-Ħamrā'; berarti "merah") adalah nama sebuah kompleks istana sekaligus benteng yang megah dari kekhalifahan bani ummayyah di Granada, Spanyol bagian selatan (dikenal dengan sebutan Al-Andalus ketika benteng ini didirikan), yang mencakup wilayah perbukitan di batas kota Granada. Istana ini dibangun sebagai tempat tinggal khalifah beserta para pembesarnya.(Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Alhambra berarti yang merah. Ungkapan lengkapnya Calat Alhambra dalam bahasa Arab berarti benteng merah. Yang pada awalnya merupakan pusat pertahanan/latihan militer. Oleh karena itu akhirnya Al Hambra kita kenal sebagai istana merah. Bahkan sudah sejak tahun 1984, oleh UNESCO World Heritage Site, Alhambra dinobatkan sebagai warisan sejarah dunia.
Al Hambra dibangun dari tanah liat yang berwarna merah, meski pada mulanya dicat putih, tapi kini yang tampak warna merah.
Al Hambra merupakan bukti kejayaan Islam (termasuk arsitekturnya) di Spanyol  pada masa lalu (kerajaan Bani Umayah).Selama lebih dari 7 (tujuh) abad (dari 711 M sampai abad ke-14) Islam berkusa di sana, dari Kordoba hingga Granada.

Sumber pembelajaran : The Long Way Home (Lesson Number 32), BBC English, February 21, 1995